Berita

West Coast Aceh 250 KM, Ultra Marathon Perdana Di Aceh

24-02-2020

Kategori: Berita

Sektor pariwisata di Aceh terus digenjot, dan untuk perdana, sebuah event lari jarak jauh atau ultra marathon bertajuk ‘West Coast Aceh 250 KM’ akan digelar di Aceh

Event ini akan menjadi pembuktian bagi provinsi Aceh untuk menjadi daerah pariwisata yang lebih dikenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun luar negeri.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Zulkifli saat konferensi pers West Coast Aceh 250 KM di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020) lalu.

“Event lari ultra marathon seperti West Coast Aceh 250 KM sangat bermakna bagi Aceh karena ini memang sangat sejalan dengan program pemerintah Aceh. Pada program Gubernur Irwandi-Nova sampai 2022, marathon jadi salah satu unggulan dalam rangka menarik pariwisata di dalam rencana jangka menengahnya,” ungkapnya.

West Coast Aceh 250 KM sendiri bakal digelar pada 4-6 April 2020, dimulai dari Meulaboh, Calang, Lamno dan berakhir di Kota Banda Aceh.

Zulkifli mengatakan bahwa event-event perlombaan olahraga atau sport tourism nantinya bakal lebih banyak digelar di Aceh karena satu visi dan misi dengan Program Pemerintah Aceh yakni ‘Aceh Kuat’ sekaligus menarik minat wisatawan dari olahraga-olahraga yang lain untuk melihat Aceh lebih dekat.

Zulkifli mengatakan bahwa event olahraga lari resmi ini menjadi yang pertama di provinsi Aceh. Sebelumnya sempat hendak diadakan perlombaan sejenis bernama Sabang Marathon pada 2017, namun kegiatan tersebut urung digelar.

West Coast Aceh 250 KM sendiri bakal digelar pada 4-6 April 2020, yang mengeksplor Kota Meulaboh, Calang, Lamno dan berakhir di Kota Banda Aceh.

Menurut Zulkifli, Aceh menjadi kawasan wisata pemandangan indah dengan penuh sejarah.

“Aceh bukan sekadar panorama indah tapi juga historinya. Pantai Barat itu yang mempunyai dampak paling parah dari tsunami 2004, tapi dalam 15 tahun ini Pantai Barat itu sudah kembali pulih bahkan lebih baik dari dahulu. Dari sisi pemerintah Aceh di kawasan barat ini juga merupakan kawasan pengembangan dari pariwisata yang kita fokuskan kepada kawasan bahari,” tambahnya.

Zulkifli menceritakan bahwa dalam trek lintasan sejauh 250 KM tersebut, sekitar 80 persen berada di pinggir pantai dengan panorama yang sangat menarik perhatian. Selain itu trek lintasan juga melalui alam pedesaan, sawah, perkebunan hingga gunung.

Lebih lanjut Zulkifili menyampaikan bahwa kegiatan event olahraga resmi di Aceh menjadi jalan untuk membuka mata penduduk Indonesia lainnya dan juga dunia seluas-luasnya mengenai Aceh yang sebenarnya.

“Lebih jauh sebenarnya yang ingin dicapai bukan saja Pariwisata dengan panorama indah. Tetapi Aceh dalam mengembangkan Pariwisata saat ini salah satu kendalanya adalah banyak di-blow up kondisi Aceh yang tidak kondusif. Dengan momentum ultra marathon ini kita bisa menunjukan pada dunia bahwa Aceh tidak seperti yang disampaikan itu,” tutupnya.

sumber : http://disbudpar.acehprov.go.id/

Indeks Berita